Tahukah anda? Makkah sekarang sudah seperti Las Vegas?


Bangunan-bangunan
itu dibongkar karena berbagai alasan, namun sebagian besar karena ingin
menyesuaikan dengan kota-kota besar di dunia lainnya. Bahkan sekarang, tempat
kelahiran Nabi Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam terancam akan dibongkar untuk perluasan tempat parkir.
Sebelumnya, rumah Rasulullah pun sudah lebih dulu digusur. Padahal,
disitulah Rasulullah berulang-ulang menerima wahyu. Di tempat itu juga
putra-putrinya dilahirkan serta Khadijah meninggal.

Beberapa bulan yang lalu, Sami Angawi, pakar arsitektur Islam di wilayah
Arab mengatakan bahwa beberapa bangunan dari era Islam kuno terancam musnah.
Pada lokasi bangunan berumur 1.400 tahun Itu akan dibangun jalan menuju menara
tinggi yang menjadi tujuan ziarah jamaah haji dan umrah.

"Saat ini kita tengah menyaksikan saat-saat terakhir sejarah
Makkah. Bagian bersejarahnya akan segera diratakan untuk dibangun tempat
parkir," katanya kepada Reuters. Angawi menyebut setidaknya 300 bangunan bersejarah
di Makkah dan Madinah dimusnahkan selama 50 tahun terakhir.

Bahkan sebagian besar bangunan bersejarah Islam telah punah semenjak
Arab Saudi berdiri pada 1932. Hal tersebut berhubungan dengan maklumat yang
dikeluarkan Dewan Keagamaan Senior Kerajaan pada tahun 1994. Nasib situs
bersejarah Islam di Arab Saudi memang sangat menyedihkan. Mereka banyak
menghancurkan peninggalan-peninggalan Islam sejak masa Ar-Rasul Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Semua jejak jerih payah Rasulullah itu habis oleh modernisasi. Sebaliknya mereka malah
mendatangkan para arkeolog (ahli purbakala) dari seluruh dunia dengan biaya
ratusan juta dollar untuk menggali peninggalan-peninggalan sebelum Islam baik
yang dari kaum jahiliyah maupun sebelumnya dengan dalih obyek wisata.

Kemudian dengan bangga mereka menunjukkan bahwa zaman pra Islam telah menunjukkan
kemajuan yang luar biasa, tidak diragukan lagi ini merupakan pelenyapan bukti
sejarah yang akan menimbulkan suatu keraguan di kemudian hari. Wallohu alam bi
shawab. (sa/skpc/erm)
Tahukah anda? Makkah
sekarang sudah seperti Las Vegas
"Makkah
sekarang sudah seperti Las Vegas, " begitulah pernyataan yang dilontarkan
Ali al-Ahmad, direktur Institute for Gulf Affairs-lembaga riset oposisi Saudi -
yang berbasis di Washington, melihat perkembangan kota suci Makkah saat ini.
Kota Makkah yang menyandang sebutan kota suci dan menjadi pusat
ibadah haji umat Islam di seluruh dunia, ketenangan dan kekhusyukannya makin
terkikis, Ka'bah yang terletak di tengah masjid Haram dan menjadi arah shalat
Muslim sedunia, semakin tenggelam oleh berdirinya gedung-gedung tinggi.
Menurutnya, perkembangan kota Makkah sekarang adalah
sebuah bencana. "Hal ini akan memberikan pengaruh buruk bagi umat Islam.
Ketika mereka ke Makkah mereka tidak punya perasaan apapun, tidak ada keunikan
lagi. Apa yang anda lihat cuma semen dan kaca, " ujar Ahmad serius.
Ahmad cukup beralasan melontarkan pernyataannya itu, karena kota
Makkah saat ini makin penuh dengan bangunan-bangunan tinggi mulai dari hotel,
pusat perbelanjaan dan toko-toko besar yang menjual produk Barat. Sebut saja
kedai kopi Starbucks, Cartier and Tiffany, H&M dan Topshop.
Pusat perbelanjaan Abraj Al-Bait ( www.abrajalbait.com ), salah
satu mall terbesar di Saudi yang baru dibuka menjelang musim haji bulan
Desember 2006 kemarin, nampak megah dengan monitor-monitor televisi flat,
cahaya lampu-lampu neon, dengan pusat hiburan, resto-resto cepat saji, bahkan
toko pakaian dalam.
Pusat perbelanjaan itu, nantinya juga akan dilengkapi dengan
kompleks hotel yang menjulang tinggi. Bahkan kompleks bangunan yang rencananya
selesai tahun 2009 nanti, akan menjadi gedung tertinggi ketujuh di seluruh
dunia, dilengkapi dengan fasilitas rumah sakit dan tempat shalat yang luas.
Seluruh pegunungan di dekat Jabal Omar, kini sudah diratakan. Di
lokasi itu juga akan dibangun kompleks hotel dan lebih dari 130 gedung-gedung
tinggi baru.
Kota Makkah yang menyandang sebutan kota suci dan menjadi pusat
ibadah haji umat Islam di seluruh dunia, ketenangan dan kekhusyukannya makin
terkikis, Ka'bah yang terletak di tengah masjid Haram dan menjadi arah shalat
Muslim sedunia, semakin tenggelam oleh berdirinya gedung-gedung tinggi.
"Ini adalah akhir dari Makkah, " kata Irfan Ahmad dari
London, pendiri Islamic Heritage Foundation, yang secara khusus aktivitasnya
mempertahankan peninggalan-peninggalan bersejarah di Makkah, Madinah dan
tempat-tempat lainnya di Arab Saudi.
"Sebelumnya, bahkan pada masa Ustmani, tak satu pun
gedung-gedung di Makkah yang tingginya melebihi tinggi Masjid Haram. Sekarang,
banyak gedung yang lebih tinggi dari Masjid Haram dan tidak menghormati
keberadaan masjid itu, " tukas
Irfan.
Uang, tentu saja menjadi motivasi utama boomingnya gedung-gedung
tinggi di Makkah. Karena setiap tahun, kota itu dibanjiri oleh para jamaah
haji. Papan-papan iklan di sepanjang jalan menuju Makkah, seolah menjadi daya
tarik bagi para investor yang mencari keuntungan dari usaha penginapan.
Sejumlah organisasi Islam mengatakan, berdirinya gedung-gedung
megah di kota Makkah, juga dilatarbelakangi motif agama. Mereka menuding
pemerintah Saudi mengizinkan kelompok konservatif untuk menghancurkan
tempat-tempat bersejarah dengan alasan khawatir tempat itu justeru
disembah-sembah oleh para pengunjung.
Ahmad dari Islamic Heritage Foundation mengaku punya kalatog
lebih dari 300 tempat-tempat bersejarah di Arab Saudi, termasuk pemakaman dan
masjid-masjid. Ia mengatakan, sebuah rumah tempat Nabi Muhammad dilahirkan
dihancurkan untuk membangun tempat kamar mandi.
"Sama sekali tidak menghormati Kabah, tidak menghormati
rumah Tuhan atau lingkungan dari tempat-tempat bersejarah itu, " kata Sami Angawi, seorang arsitek Saudi yang
ingin mempertahankan peninggalan bersejarah di Makkah.
"Padahal, memotong pohon saja seharusnya tidak boleh
dilakukan di kota ini, " sambungnya.
Kemajuan kadang memang harus dibayar mahal. Bahkan pasar malam,
di mana para jamaah bisa menjual barang-barang yang dibawanya, kini sudah tidak
ada lagi. Begitu juga dengan keluarga-keluarga di Makkah yang biasa menyambut
para jamaah haji, sudah tidak terlihat lagi sejak rumah-rumah mereka digusur
untuk perluasan Masjid Haram di era tahun 1970-an.
Angawi kini berusaha melakukan pendekatan pada kerajaan Arab
Saudi agar memberi perhatian besar atas penghancuran tempat-tempat bersejarah.
Ahmad melobi pemerintah-pemerintah negara Asia dan Arab untuk menghentikan
penghancuran yang dilakukan pemerintah Saudi. Kedua tokoh ini menyayangkan
kurangnya kepedulian umat Islam atas isu-isu ini. Kepentingan bisnis dan uang
mengalahkan segala-galanya.
"Makkah tidak pernah berubah seperti sekarang ini. Apa yang
anda lihat sekarang baru 10 persennya saja dari apa yang akan ada, yang akan
jauh lebih, lebih buruk lagi, " kata Angawi risau. (ln/IHT/eramuslim)
MEGA PROYEK MECCA BUCKS
Sebuah Konspirasi Menghilangkan Jejak Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam!!

Masjidil Haram 2020
Gambar: http://oxana.blogdetik.com
Sumber: http://swaramuslim.com/foto/more.php?id=6240_0_10_0_M
PERUBAHAN TEMPAT SA'IE ISU
BESAR PERLU DIJELASKAN

Oleh: Abu Syafiq 006 012 2850578
Sebelum ini
saya pernah menulis berkaitan perubahan yang berlaku pada tempat sa’ie (Mas’a)
yang merupakan syiar Allah dalam beribadatan haji dan umrah. Pada tahun lepas
kerajaan Saudi telah bertindak merobohkan tempat sa’ie yang lama (yang sah
dinamakan Mas’a) kemudian dibina tempat sa’ie yang baru dan diperluaskan lagi
lebarnya satu kali ganda sehingga terkeluar dari landasan ukuran lebar yang
ditentukan oleh syarak (dinamakan Tausi’ah)tanpa meneliti kajian yang tepat
hanya berdasarkan syubhah yang tertolak.
Pada masa yang sama kita dapati ramai dikalangan pelajar dan
pengajar kurang mahir dalam pengkajian pada perubahan yang berlaku di tempat
sa’ie lantas mereka tidak mengkaji secara telus hanya menyerah kepada jawapan
atau fatwa yang dikeluarkan oleh mana-mana individu atau jabatan dan dukacita
didapati beberapa jawapan yang mereka terima itu hakikatnya tidak berdasarkan
kaedah feqhiyyah yang tepat bahkan lebih hampir kepada ianya bercanggah dengan
Al-Quran, Al-Hadith, Ijma’ dan Qawa’id Fiqhiyyah itu sendiri. Alasan mereka
yang mengharuskan perluasan tempat sa’ie dilihat hanya berkisarkan slogan
“Memudahkan Jangan Menyusahkan”.
Amat memalukan mereka yang diperakui keilmuannya tidak mengikut
disiplin ilmu dalam menuturkan satu hukum sehingga mengharuskan perluasan
tempat sa’ie walaupun ianya adalah tawqify (ditetapkan syarak tidak boleh
ijtihad).
Apapun berlaku seorang muslim harus merenung, memikirkan dan
wajib bertindak dalam memelihari agama yang suci murni ini. Hadith Nabi yang
masyhur: “ Sesiapa yang melihat kemungkaran maka ubahlah ia dengan kuasanya
jika tidak dengan lidahnya jika tidak mampu jua maka dengan hatinya ” dan
perubahan pada pelebaran tempat sa’ie adalah satu jenayah yang tidak harus
dibisukan. Bukan tidak menghormati pemerintah disana tetapi syarak lebih aula
lagi utama untuk ditegakkan.
Saya kesal setelah beberapa rombongan haji pulang ke tanah air
baru-baru ini ketika sempat saya bertanyakan kepada mereka berkaitan tempat
sa’ie. Kebanyakan mereka mengatakan “kami melakukan sa’ie antara Sofa dan
Marwah ditempat dan kawasan baru yang dibina dan diperluaskan itu”. Saya sangat
sedih kerana perkara ini berkaitan peribadatan mereka sendiri lantas saya
perjelaskan kepada mereka isu sebenar dan tindakan susulan bagi menjaga ibadah
haji mereka. Bayangkan berapa juta manusia yang pergi haji dan umrah baru-baru
ini? Sudah pasti ramai yang tidak tahu terus melakukan sa’ie ditempat yang baru
itu. Allah!
Sudah pasti soalan yang timbul. Adakah haji dan umrah mereka
tidak sah? Apakah tindakan sewajarnya? Jawapan ringkas yang saya boleh berikan
adalah mereka yang melakukan ibadah haji atau umrah ketikama mana mereka
melakukan sa’ie itu diluar kawasan sa’ie yang sahih maka hukum bersa’ie mereka
itu tidak sah. Inilah yang telah dinaskan oleh Imam Asy-Syafi’e dan para ulama.
Sekarang ini yang telah berlaku tempat sa’ie tersebut telah diperlebarkan
sehingga terkeluar dari ukuran syarak dan ramai yang melakukan sa’ie dikawasan
yang tidak sah itu setelah pemerintah disana memperlebarkan tempat sa’ie
(mas’a) sehingga melebihi ukuran lebar syarak. Ada pula yang mendakwa kononnya
lebar tempat sa’ie itu tidak pernah ditentukan oleh sesiapa pun lantas
dinukilkan beberapa kenyataan para ulama tanpa tadqiq dan tahqiq.
Sedangkan hakikatnya lebar ukuran Sofa dan Marwah itu telah
ditentukan oleh ramai ulama berdasarkan sejarah dan sabda Rasulullah sollallahu
‘alaihiwasallam antara mereka Imam An-Nahrawaniy (w 990H) dalam kitab Al-I’lam
Bi ‘Alam Baitillihil Haram dan ulama Islam pengaji sejarah yang terkenal
Al-Azroqy dalam Akbar Makkah dan lain-lain ulama.
Perlu diingatkan ukuran tempat sa’ie bukanlah perkara ijtihadiy tetapi ianya tauqifiy iaitu tidak boleh seseorang walaupun seorang ulama mujtahid mengubah tempat’ sa’ie tersebut atau diperluaskan sehingga keluasan yang amat besar sepertimana sekarang ini yang berlaku.
Perlu diingatkan ukuran tempat sa’ie bukanlah perkara ijtihadiy tetapi ianya tauqifiy iaitu tidak boleh seseorang walaupun seorang ulama mujtahid mengubah tempat’ sa’ie tersebut atau diperluaskan sehingga keluasan yang amat besar sepertimana sekarang ini yang berlaku.
Untuk kali ini saya tinggalkan pembaca dengan keputusan Fatwa
Saudi sendiri menolak perluasan tempat sa’ie itu sendiri :
KEPUTUSAN RASMI MAJLIS FATWA SAUDI ARABIA BERKAITAN PERLEBARAN
TEMPAT SA’IE YANG BARU ITU ADALAH IANYA HARAM
DIPERLEBARKAN DAN MEMADAI DENGAN DIBINA BERTINGKAT TINGAT DAN
JANGAN DIPERLUASKAN UKURAN LEBARNYA KERANA BERCANGGAH DENGAN SYARAK.
KEPUTUSAN BIL (227) BERTARIKH 22/ 2 1427H.


………
* Walaupu ia fatwa dari negara yang terkenal disana akan
kewujudan beberapa orang berfikrah kewahabiyatan mereka. Tetapi pada keputusan
tersebut terdapat kebenaran yang telahpun lama jelas dikalangan para
tokoh-tokoh ulama Islam yang telah lama mengkaji antaranya Tuan Guru Dr. Syeikh
Toha Ad-Dasuqy yang merupakan juga Prof dan Dekan Qism Aqidah Wal Falsafah
Kuliyyah Usuluddin Kaherah Universiti Al-Azhar Mesir dan ramai lagi. Fatwa
tersebut hanya sekadar susulan sokongan pada kajian yang telah dibuat dan bukan
mempersetujui aqidah Wahhabi. Maha suci Allah dari sifat makhluk dan sifat
duduk.
Nantikan penjelasan isu penting
ini lagi pada penulisan mendatang….
sumber:
www.abu-syafiq.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment