
Ilmuwan
sudah tahu bahwa ibu simpanse membangun hubungan fisik yang dekat dengan
anak-anak mereka. Ibu simpanse membawa anak mereka dalam pelukannya sampai dua
tahun. Mereka menyusui mereka anaknya sampai berusia enam tahun.

Tapi,
sekarang ilmuwan tahu bahwa simpanse ternyata juga bersedih ketika anaknya
mati. Ilmuwan berhasil memfilmkan bagaimana kesedihan seorang ibu simpanse yang
ditinggal mati oleh anaknya yang baru berusia 16 bulan. Simpanse itu meratapi
kepergian anaknya dengan caranya sendiri.
Ibu simpanse itu terus membawa jasad anaknya untuk
lebih dari 24 jam. Setelah itu, ibu simpanse lembut meletakkan jasad anaknya di
tanah. Kemudian dari jarak dekat, dia memandangi wajah anaknya.
Secara berkala ia kembali ke tubuh anaknya. Si ibu
simpanse itu menyentuh lembut wajah dan leher anaknya dengan jari-jarinya untuk
memastikan apakah anaknya memang benar-benar telah tiada.

Dia
kemudian memanggil satu simpanse dari kelompoknya untuk meminta pendapat kedua
soal kematian anaknya. ‘’Pada hari berikutnya, simpanse telah meninggalkan
tubuh anaknya,’’ tulis laporan Institut Psikolinguistik Max Planck.
0 komentar:
Post a Comment