Pejuang Cinta Cirebon - Pekalongan

Bataprak - Assalamualaikum sobat, Kemarin saya gak sempet posting nih karena sibuk dengerin curhat teman yang lagi galau dan sorenya berangkat untuk buka puasa bersama teman-teman SMA. Akhirnya pagi ini sehabis sahur saya baru bisa posting, tapi kali ini saya akan mem-posting sebuah cerita dari teman sewaktu dia sedang dibuai asmara. cikiciieww

Cerita dimulai dari awal perkenalan teman saya sebut saja Jaka. Dia ini jomblo alias belum punya pasangan, namanya juga jomblo pasti ada rasa ingin berpacaran lagi walau entah kapan itu akan terjadi. Suatu saat Jaka ini iseng mengacak nomor telepon, ketika yang ditelepon itu terdengar suara cowok maka langsung di matiin. Tapi ketika suara cewek, si Jaka malah ngobrol asik. Dari mulai perkenalan sampai dilanjut sms dan telepon di hari-hari berikutnya.

Lama kelamaan Jaka jadi penasaran dong ingin ketemu si cewek ini, sebut saja Minah. Minah ini rumahnya di Pekalongan sedang Jaka di Cirebon. Si jaka ini termasuknya nekat karena saking  penasarannya dia sampai bela-belain buat dateng langsung ke Pekalongan Buat nemuin si Minah.

Ketika dikabari bahwa Jaka mau berkunjung kesana, hati Minah langsung loncat kegirangan karena sebenarnya Minah sudah menaruh hati sama Jaka. Karena si Minah ini ingin sekali Jaka dateng kerumahnya, pada waktu telepon juga jawabnya Pekalongan itu lebih deket dari Brebes, Tegal dan Pemalang.

Dengan modal nekat karena tujuan awal adalah pingin ketemu sama Minah, akhirnya Jaka memutuskan untuk pergi menggunakan bus. Sepanjang jalan Jaka selalu melihat ke arah jalan sambil melihat dia sudah sampai mana, ternyata Pekalongan itu lebih jauh dari tiga kota diatas. Jaka menelepon Minah lagi dengan nada protes karena sudah dibohongi. Akhirnya Minah minta maaf dan langsung memberi tahu bahwa nanti Jaka harus berhenti di tempat yang ada plang/tulisan Wiro Deso, tapi Jaka gak nemuin nama terminal tersebut, yang ada juga Wira Desa. Jaka baru sadar kalo di jawa akhiran A dibacanya jadi O.

Karena gak tau tempat sekitar, akhirnya jaka memutuskan untuk tanya ke tukang becak, terminal tersebut dimana, dan tukang becak itu langsung saja bilang "Biar saya antar". Kondisi hujan, Jaka melihat sekitar, sebenarnya banyak angkot yang berkeliaran tapi Jaka ragu, akhirnya dia naik ke becak tersebut dan ditutuplah tirai depan becak karena turun hujan. 

Setelah 5 menit akhirnya sampai juga. Tapi Jaka heran, "Kok perasaan saya pernah liat tempat ini, mobil-mobil angkot yang saya liat juga persis sama yang saya liat sebelum naik becak tadi? Wah kayaknya saya dikerjain nih sama tukang becak". Padahal pada kenyataannya jarak dari pangkalan becak gak jauh sama terminal yang dimaksud, cuma karena mungkin tukang becak lagi sepi orderan jadi main embat aja ada calon penumpang yang lagi kebingungan, dan di ajak muter-muter dulu biar penumpang percaya kalo dia lagi dianterin ke terminal tadi, gak sampai 1 menit lah jarak sebenarnya.

Jaka pikir yasudahlah itung-itung amal. Karena hujan sudah reda, dia gak jadi naik angkot tapi milih naik ojek saja. Dia pilih tukang ojek yang motornya butut plus orangnya udah tua, karena merasa iba.

Dianterlah Jaka ketempat sesuai dengan petunjuk dari Minah. Sepanjang jalan Jaka merasa aneh, mengapa dia dikelilingi sama hutan belantara, maskin lama makin gelap dan serem. Ternyata rumah Minah termasuk kedalam desa terpencil yang dikelilingi hutan.

Setelah lama dia akhirnya ketemu sama Minah. Itu adalah pertemuan pertama kali dan mereka langsung saling mengenal walau belum pernah melihat wajah satu sama lain. Ngobrol lah mereka, sampai akhirnya Minah harus pulang kerumah karena hari sudah maghrib. Jaka bingung dan langsung mencari Musholla karena merasa gak enak kalo harus nginep di rumah Minah. Minah janji mau nemuin Jaka malam harinya.

Ketika di Mosholla Jaka bertemu sama imam Musholla tersebut tapi masih cuek sama kehadiran orang baru di desa itu yaitu Jaka. sepertinya selama solat dia terus kepikiran siapa sih orang ini, mukanya asing. Dan biasanya sehabis salam itu dzikir dulu, imam tersebut langsung berdiri dan menyapa Jaka yang persis berada dibelakangnya. si imam menanyakan asal Jaka dari mana dan tujuannya apa tapi dengan nada cuek dan serius.

Akhirnya setelah Jaka menjelaskan bahwa dia berasal dari Cirebon dan tujuannya ke Pekalongan adalah untuk nemuin temennya. Jaka minta ijin untuk bermalam di Mosholla. Tapi imam itu menolak dan langsung mengajak Jaka untuk nginep dirumahnya. 

Setelah sampai dirumahnya, si imam yang tadinya cuek dan kelihatan serius kini mulai bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama tapi dengan mimik muka yang lebih bersahabat. Di dalam obrolan tersebut justru banyak diselingi sama obrolan-obrolan renyah dan lucu.

Jaka dipersilahkan menginap di rumah kosong sebelah rumah imam tadi karena penghuninya lagi mudik ke Jakarta. Dikenalkanlah sama anaknya imam tadi. Ternyata ada sebuah kebetulan yang sangat kebetulan (halah apa sih). Nama anak imam tersebut adalah Joko. Mirip cuma beda huruf vokal doang.

Setelah berkenalan dengan Joko, Jaka mulai akrab dengannya dan mulai menceritakan bahwa tujuan dia kesini itu untuk nemuin Minah. Karena Jaka masih merasa lelah karena baru tiba dari Cirebon maka Jaka permisi untuk beristirahat.

Ternyata diluar rumah sedang geger, gosip langsung menyebar luas. Si Joko yang gak tau apa-apa ikut jadi korban. Joko di cie-cie in sama teman-teman sekampung karena digosipin lagi deket sama Minah. Ternyata itu salah paham, karena nama yang hampir mirip, jadi Joko pun ikut jadi bahan gosip.

Jaka gak bisa tidur, badanya panas meriang karena sempet keujanan. Minah telepon menanyakan Jaka ada dimana dan pingin ketemu. Jaka menolak karena dia sedang tidak enak badan tapi dia kasih tahu dimana dia sekarang. Malam itu pun Minah langsung kerumah tersebut dan menemui Jaka. Karena sudah sayang mungkin ya ngeliat Jaka yang lagi meriang masuk angin, akhirnya Minah inisiatif buat ngerokin Jaka. Sambil ngobrol-ngobrol dah.
(romantizz beuddthhh, ea ea eaaa cemungut eaa)

Besok siangnya Jaka memutuskan untuk kembali ke Cirebon karena masih harus bekerja. Minah berat hati melepas kepergian Jaka. Dengan terpaksa mereka akhirnya berpisah dan Jaka pulang dengan rasa puas karena tujuannya sudah tercapai yaitu ketemu sama pujaan hati yang jauhnya puluhan kilometer, antara Cirebon - Pekalongan.

-END-

Cerita diatas adalah cerita asli dari teman saya, hanya namanya saja yang saya samarkan. Pemublikasian cerita tersebut sudah mendapat ijin dari orang yang bersangkutan. Hehehe.
Maaf kalau ceritanya agak gak jelas, tapi yang saya kagum adalah perjuangan cinta itu tak mengenal jarak dan waktu.


0 komentar:

Post a Comment

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net