
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, bulan yang sangat istimewa dan sangat dinanti-nanti oleh umat muslim di seluruh penjuru dunia. Karena di bulan ini sungguh banyak keistimewaan yang terdapat di dalamnya. Pada bulan Ramadhan, pahala yang biasa kita lakukan di bulan selain Ramadhan akan berlipat ganda di bulan yang suci ini, pada bulan ini juga kita menahan lapar dan dahaga serta hawa nafsu, kita juga secara tidak langsung merasakan penderitaan orang-orang yang tidak mampu yang kelaparan sehingga kita jadi sadar bahwasanya kita di ajarkan untuk tidak selalu melihat ke atas.
Begitu istimewanya bulan ini juga ikut mempengaruhi kebiasaan atau tradisi yang hanya ada di bulan Ramadhan. Salah satunya adalah tradisi menabuh obrog pada waktu dini hari bertujuan membangunkan orang-orang untuk sahur.
Obrog ini biasanya dilakukan oleh para pemuda bahkan anak kecil yang dibentuk berkelompok, biasanya satu RT memiliki satu grup obrog.
Mereka akan berkeliling tidak hanya di kampung mereka sendiri, bahkan mereka rela membangunkan orang sahur sampai ke kampung tetangga, tentunya mereka dengan senang hati melakukan hal yang demikian.
Kadangkala mereka berpapasan dengan kelompok obrog lain, ada yang tegur sapa tapi ada pula yang bentrok. Bentrok dalam hal ini adalah saut-sautan nada obrog masing-masing, mereka beradu siapa yang paling bagus dan yang paling keras nadanya. Biasanya mereka beradu cuma satu kali putaran lalu masing-masing akan berkeliling lagi.
Walaupun suara obrog ini terkenal bising dan kurang enak didengar, tetapi masyarakat tidak ada yang marah, mengapa? Karena jasa obrog keliling ini setidaknya sudah membantu membangunkan dan mengingatkan mereka akan tibanya waktu sahur.
Obrog ini mulai ramai biasanya pada 15 hari terakhir bulan Ramadhan, mungkin ini terjadi karena sekolah-sekolah akan libur pada H-15 lebaran.
0 komentar:
Post a Comment