Pandangan Cowok Terhadap Cewek PMS

[Bataprak] - Cewek dewasa ditandai dengan perubahan tubuh, dari segi bentuk fisik dan hormonal. Setiap bulan cewek yang nggak lagi hamil bakal melepaskan telur yang sudah matang bersamaan dengan luruhnya dinding rahim yang penuh darah. Hal ini biasa disebut Menstruasi.

Kenapa bisa Menstruasi?

Dari pertama cewek dilahirkan bahkan masih di dalan kandungan, cewek sudah dibekali ratusan ribu telur yang siap dilepaskan. Beberapa literatur berbeda menyebutkan berapa jumlah telur cewek. Ada yang meyebutkan 700 ribu telur, ada juga yang menyebutkan 300 ribu telur.
Ilustrasi Organ Intim Cewek
Persediaan telur inilah yang akan dilepaskan satu persatu di setiap bulannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah telur cewek itu terbatas dan akan habis pada waktunya. Masa menstruasi wanita antara 30-40 tahun. Setelah itu dia nggak akan bisa hamil dan menstruasi lagi.

Jika telur yang dilepas bertemu dengan sperma, maka terjadilah pembuahan. Ini akan menjadi calon bayi yang bakal tidur nyenak di bantalan darah (dinding rahim). Tetapi, kalau telur itu nggak ketemu dengan sperma, telur akan dilepas bersama dengan dinding rahim sampai bersih. Itulah menstruasi.

Baiklah, penjelasan diatas mengenai menstruasi adalah hasil dari baca-baca artikel tentang wanita, bukan berarti saya pernah merasakannya. Saya cowok, jadi gak pernah ngalamin menstruasi, paling mimpi basah yang disengaja ataupun tidak. hahaha (skip!!!)

Ada istilah "senggol bacok". Ini artinya adalah tingkat sensitif dari cewek PMS akan meningkat secara drastis. Bahkan jika cewek PMS nabrak tembok, temboknya yang minta maaf. Saya tidak tahu pasti apa yang menyebabkan itu bisa terjadi, kayaknya "hormon" yang menyebabkan itu semua. Jadi kalian jangan salahin saya, salahin aja tu hormon.

Berhadapan dengan cewek PMS memang kudu hati-hati, tidak boleh sembarangan dalam mengambil tindakan atau ucapan. Salah sedikit, kelar idup lo. Tapi tidak dianjurkan juga untuk menghindari cewek PMS, apalagi cewek itu pacar kamu sendiri. Kasih pengertian yang lebih, kasih perhatian, kasih makanan atau barang yang dia suka, tingkatkan kesabaran kamu sebagai cowok. Pasti bisa, setidaknya itu bisa meminimalisir cewek PMS untuk mengeluarkan cakra kyuubi dari dalam tubuhnya.



Sekolah itu Penting Gak Sih?

[Bataprak] - Untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan memang harus melalui usaha yang tekun. Ketekunan pasti diawali dengan tujuan dan keinginan. Tapi bagaimana jika yang selama ini kita perjuangkan, kita usahakan, dan kita inginkan tak dihiraukan orang.

Bahasan kali ini bukan tentang cinta sob. he~

Paragraf pertama sepertinya membahas tentang PHP atau bahasa simple nya "dikacangin" ya. Tetapi sekali lagi ini bukan tentang cinta dan sebagainya, ini tentang dunia pendidikan di negeri kita. Ya, Indonesia.

Loh kok bisa begitu?
Kayaknya bakal berat nih bahasannya. Tenang, kita mulai dari yang terlihat mudah dulu saja.

Seyogyanya pendidikan merupakan salah satu hal pokok manusia. Sebelum lahir ke dunia hingga ajal tiba, manusia sudah mengenal istilah "belajar", apapun itu. Dimulai dari dalam kandungan ibu, kita diajarkan untuk mendengar dan merasa apa yang ibu atau ayah bisikan dekat dengan perut ibu. Ketika lahir ke dunia, kita belajar merangkak, berguling, berbicara walau masih terbata-bata. Agak tumbuh besar, sudah bisa berjalan dengan perlahan, berlari, dan kadang terjatuh hingga kita menangis. Lalu kasih sayang ibu dan ayah selalu menenangkan kita.

Tidak cukup sampai disitu, Jenjang pendidikan dari mulai PAUD, TK, SD, SMP, SMA bahkan kuliah akan kita lewati. Makin banyak ilmu yang diperoleh, pertemanan makin luas, pengetahuan makin bertambah. 

Dan "belajar" tidak akan pernah berhenti hingga kita mati.

Di negara kita sekolah merupakan hal yang wajib, seperti yang dikatakan pemerintah yang mewajibkan sekolah 9 tahun. itu dulu. Sekarang menjadi wajib 12 tahun. Cukup lama bukan?
Ya, cukup lama untuk proses belajar. Tapi saya tidak mempermasalahkan itu. Lagipula setiap jenjang pendidikan sudah disesuaikan dengan umur, kemampuan otak, dan juga biaya.

Nah, bicara tentang biaya untuk sekolah, memang tidaklah sedikit, Mengingat begitu banyaknya tahun yang kita lewati untuk bersekolah. Semua itu tidak lepas dari perjuangan orang tua kita yang membanting tulang mencari sepeser uang untuk kita berpetualang ke negeri sebrang. (loh kok jadi begini)~

Gambar hanya ilustrasi siswa yang bandel
Fokus ke topik, bahwasanya pendidikan telah merenggut hampir semuanya. Dari mulai waktu hingga biaya. Tapi sadarkah engkau wahai pembaca, begitu banyak siswa di Indonesia yang menghiraukan hal itu, cuek serta tidak peduli dengan betapa pentingnya pendidikan bagi mereka. Masih banyak yang menyepelehkan betapa susahnya mencari uang untuk membayar itu semua, betapa sulitnya kerja keras, usaha sana sini sampai rela berhutang untuk membayar bulanan sekolah. Semua itu semata-mata untuk siapa kalau bukan untuk anaknya tetap bersekolah.

Kadang suka greget sendiri sama siswa-siswi yang demikian. Mereka tak pernah melihat perjuangan murid-murid diluar sana, lebih tepatnya di desa-desa terpencil. Tidak merata nya pembangunan di sektor pendidikan serta beberapa masih sangat kesusahan untuk mengenyam pendidikan yang layak. Sarana dan prasarana kurang memadai, Guru yang masih terbilang sedikit, perhatian pemerintah sangat minim. Entah peerintah setempat menggunakan anggaran pendidikan untuk apa, atau bahkan penyalahgunaan dana tersebut sudah dimulai dari pemerintah pusat. Entahlah, saya tidak ingin berspekulasi disini. Tapi yang jelas Perjuangan adik-adik di pelosok sana sangat patut diapresiasi. 


Kita lihat dari perjuangan murid di Desa Sanghiang Tanjung (Lebak Banten)


Letak sekolah yang berada di sebrang desa dan dipisahkan oleh Sungai Ciberang, memaksa mereka harus melewati jembatan gantung yang sudah rusak. Bahkan situs ternama asal inggris, Daily Mail. Membandingkan perjuangan siswa desa sanghiang tanjung dengan aksi berbahaya film Indiana Jones.


Selanjutnya adalah perjuangan siswa untuk sekolah di Desa Cicaringin


Pada foto diatas, siswa SD ini tidak sedang melakukan kegiatan outbond. Melainkan perjuangan untuk bisa bersekolah. Tidak adanya jembatan yang menghubungkan antar desa membuat mereka harus menyebrangi sungai tersebut dengan melewati dan memegangi kawat baja. Padahal jika mereka terpeleset sedikit saja pasti akan terjatuh ke sungai yang mengalir deras. Kegiatan seperti ini mereka lakukan setiap hari untuk pergi ke sekolah. Namun mereka tetap bersemangat untuk menuntut ilmu.


Dan yang terakhir tapi bukan akhir, karena mungkin masih banyak perjuangan sekeras ini di penjuru Indonesia terletak di Kampung Batu Busuk (Sumatra Barat)


Siswa dari kampung batu basuk ini harus menempuh jarak kurang lebih 7 mil atau 11,2 KM untuk pergi ke sekolahnya di kota padang. Perjalanan pun tidak semudah yang dibayangkan. Mereka harus masuk keluar hutan, melewati jembatan yang telah rusak akibat hujan deras.
Meskipun telah rusak parah dan hanya menyisakan untaian kabel, para siswa tersebut tetap nekat melewati jembatan tersebut. Mereka harus berhati hati dan menjaga keseimbangan saat melewati jembatan tersebut. Jika tidak mereka bisa terluka, jatuh dan tenggelam bahkan bisa membuat nyawa mereka melayang. Karena jarak antara jembatan tersebut dengan sungai sangat tinggi, sekitar 9 meter atau 30 kaki.
Setelah melihat kegigihan mereka yang sangat kuat, apakah kita yang kondisinya jauh lebih baik dari mereka masih bisa untuk malas dan bolos sekolah? Mari kita syukuri nikmat yang telah diberikan kepada kita dengan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya sebelum kenikmatan tersebut hilang.
Bukankah kita bisa hidup lebih enak dengan mampu mengenyam pendidikan hingga jenjang yang lebih tinggi. Dengan melihat dari perjuangan adik-adik kita diatas, yang mereka cari bukanlah apa-apa, tapi bisa bertemu dengan teman-teman, belajar bersama yang mengasyikan, akan lebih bahagia terpancar dari rona mereka jika sarana dan prasarana pun memadai. Dengan kondisi yang minim, mereka masih bisa tersenyum bahagia dan mempnyai semangat yang tinggi untuk bersekolah. Semoga adik-adik kita yang perjuangannya begitu gigih untuk menuntut ilmu menjadi cambuk bagi kita untuk lebih menghargai apa yang telah kita peroleh. Dan semoga mereka menjadi orang-orang yang sukses kelak, bisa mewujudkan mimpi mereka dan bisa menjadi penerus bangsa yang tidak hanya berkoar tetapi bisa mewujudkan Indonesia menjadi lebih baik.




Masih Pantaskah Menganut Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika?


[Bataprak] - Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat luar biasa bagi saya, dengan berbagai keragaman  budayanya, adat istiadat nya, agama, ras dan bahasa, semua tercampur dalam kuatnya tekad Pancasila sebagai dasar negara. Serta Semboyan Bhineka Tunggal Ika yang dapat diartikan sebagai persatuan didalam keberagaman.


Sejak zaman dahulu seluruh rakyat Indonesia setuju bahwasanya sila pertama itu adalah "Ketuhanan Yang Maha Esa". Tidak ada yang menyangkal hal itu, begitu pun hingga saat ini. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini Kekuatan dan kemegahan pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika seolah semakin memudar. 

Tumben bahasan kali ini agak serius ya, hehee.
Tapi gak tahu kenapa akhir-akhir ini hati saya risau, gak nyaman gitu melihat perpecahan sana-sini. Apalagi yang lagi santer-santer nya dibahas adalah perpecahan di sektor kepercayaan.
kenapa saya cuma ngebahas sila pertama, karena sepertinya bangsa ini sudah hampir melupakan nya.

Toleransi, kita sebut demikian. Indah memang kalo kita menerapkan nya. tapi akan jadi percuma kalo kita hanya memahami makna semata. Semua agama sepertinya mengajaran tentang sikap toleran terhadap umat agama lain, begitupun dengan agama yang saya anut. Toleransi begitu penting untuk mencapai persatuan diantara keberagaman.

Miris ketika terjadi perpecahan antar umat beragama di Negeri yang sangat saya cinta ini, sedih rasanya melihat manusia saling menghujat, menghina dan menjatuhkan untuk mencapai keinginan dan tujuan tertentu. Dari orang yang ingin mencapai kedudukan tertentu hingga orang-orang yang cuma ikut-ikutan alias tidak tahu apa-apa, bahkan apa yang mereka bicarakan pun mungkin tidak mereka pahami secara betul. Lalu apa sebenarnya tujuan orang-orang tersebut? Tujuan yang sebenarnya? Apa karena politik? Saya kira itu akan sangat lucu ketika Agama dicampur dengan "Politik Indonesia" yang terkenal dengan ketidaksuciannya. 

Pertanyaan besar yang ada di benak saya pribadi, apa motif mereka atas semua tindak kehancuran toleransi beragama ini? Apakah mereka merasa senang dan puas ketika melakukan tindak kekerasan dan penistaan atas dasar agama.

Setiap agama pasti mengajarkan hal-hal yang baik.

Poin tersebut perlu digarisbawahi kawan. Tidak ada satu agama pun (Agama yang diakui di Indonesia khusus nya) yang mengajarkan tindak kekerasan, penistaan, pelecehan dan kriminalitas-kriminalitas lain nya. Agama itu indah, perbedaan itu keren, kesatuan itu luar biasa, dan toleransi itu gokil. 

Apakah kita akan terus seperti ini, berada di dalam gejolak perpecahan pada perbedaan? Tentu tidak. Kita tidak mesti berdemo, melakukan orasi dengan beramai-ramai, cukup dimulai dari diri kita sendiri untuk menghormati perbedaan tersebut.

Sumpah ini bakal keren dan damai sejahtera jika kita bisa menerima perbedaan di negeri tercinta ini, tanpa adanya hasutan dari oknum yang tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan agama dan menimbulkan isu-isu buruk yang akan menghancurkan kesatuan dan persatuan kita. 

Sungguh indah rasanya jika kita bisa bersatu, kawan. Indah rasanya. Percayalah...

Perbedaan itu warna Indonesia, 
Pancasila itu dasar ilmu Indonesia,
Persatuan itu Keindahan Indonesia,
Toleransi itu Keistimewaan Indonesia,
Kedamaian itu Kita, Indonesia.

Tidak Ada Orang yang Tidak Memiliki Kompetensi

[Bataprak] - Cobalah melihat lebih jauh.....
(Dari kisah nyata seorang guru)


Di suatu madrasah ibtidaiyah, ada seorang guru yang selalu tulus mengajar dan selalu berusaha dengan  sungguh-sungguh membuat suasana kelas yang baik untuk murid-muridnya.

Ketika guru itu menjadi wali kelas 5, seorang anak–salah satu murid di kelasnya– selalu berpakaian kotor dan acak-acakan. Anak ini malas, sering terlambat dan selalu mengantuk di kelas. Ketika semua murid yang lain mengacungkan tangan untuk menjawab kuis atau mengeluarkan pendapat, anak ini tak pernah sekalipun mengacungkan tangannya.

Guru itu mencoba berusaha, tapi ternyata tak pernah bisa menyukai anak ini. Dan entah sejak kapan, guru itu pun menjadi benci dan antipati terhadap anak ini. Di raport tengah semester, guru itu pun menulis apa adanya mengenai keburukan anak ini.

Suatu hari, tanpa disengaja, guru itu melihat catatan raport anak ini pada saat kelas 1. Di sana tertulis: “Ceria, menyukai teman-temannya, ramah, bisa mengikuti pelajaran dengan baik, masa depannya penuh harapan,”

“..Ini pasti salah, ini pasti catatan raport anak lain….,” pikir guru itu sambil melanjutkan melihat catatan berikutnya raport anak ini.
Di catatan raport kelas 2 tertulis, “Kadang-kadang terlambat karena harus merawat ibunya yang sakit-sakitan,”
Di kelas 3 semester awal, “Sakit ibunya nampaknya semakin parah, mungkin terlalu letih merawat, jadi sering mengantuk di kelas,”
Di kelas 3 semester akhir, “Ibunya meninggal, anak ini sangat sedih terpukul dan kehilangan harapan,”
Di catatan raport kelas 4 tertulis, “Ayahnya seperti kehilangan semangat hidup, kadang-kadang melakukan tindakan kekerasan kepada anak ini,”
Terhentak guru itu oleh rasa pilu yang tiba-tiba menyesakkan dada. Dan tanpa disadari diapun meneteskan air mata, dia mencap memberi label anak ini sebagai pemalas, padahal si anak tengah berjuang bertahan dari nestapa yang begitu dalam…


Terbukalah mata dan hati guru itu. Selesai jam sekolah, guru itu menyapa si anak:
“Bu guru kerja sampai sore di sekolah, bagaimana kalau kamu juga belajar mengejar ketinggalan? Kalau ada yang gak ngerti nanti Ibu ajarin,”

Untuk pertama kalinya si anak memberikan senyum di wajahnya.

Sejak saat itu, si anak belajar dengan sungguh-sungguh, prepare dan review dia lakukan di bangkunya di kelasnya.

Guru itu merasakan kebahagian yang tak terkira ketika si anak untuk pertama kalinya mengacungkan tanganya di kelas. Kepercayaan diri si anak kini mulai tumbuh lagi.

Di Kelas 6, guru itu tidak menjadi wali kelas si anak.
Ketika kelulusan tiba, guru itu mendapat selembar kartu dari si anak, di sana tertulis. “Bu guru baik sekali seperti Bunda, Bu guru adalah guru terbaik yang pernah aku temui.”

Enam tahun kemudian, kembali guru itu mendapat sebuah kartu pos dari si anak. Di sana tertulis, “Besok hari kelulusan SMA, Saya sangat bahagia mendapat wali kelas seperti Bu Guru waktu kelas 5 MI. Karena Bu Guru lah, saya bisa kembali belajar dan bersyukur saya mendapat beasiswa sekarang untuk melanjutkan sekolah ke kedokteran.”

Sepuluh tahun berlalu, kembali guru itu mendapatkan sebuah kartu. Di sana tertulis, “Saya menjadi dokter yang mengerti rasa syukur dan mengerti rasa sakit. Saya mengerti rasa syukur karena bertemu dengan Ibu guru dan saya mengerti rasa sakit karena saya pernah dipukul ayah,”

Kartu pos itu diakhiri dengan kalimat, “Saya selalu ingat Ibu guru saya waktu kelas 5. Bu guru seperti dikirim Tuhan untuk menyelamatkan saya ketika saya sedang jatuh waktu itu. Saya sekarang sudah dewasa dan bersyukur bisa sampai menjadi seorang dokter. Tetapi guru terbaik saya adalah guru wali kelas ketika saya kelas 5 MI.”

Setahun kemudian, yang datang adalah surat undangan, di sana tertulis satu baris,
“Mohon duduk di kursi Bunda di pernikahan saya,”
Guru pun tak kuasa menahan tangis haru dan bahagia.
~


Kalau hati bapak ibu  bergetar membaca cerita ini,boleh bapak ibu share ke semua orang terutama kepada guru/pendidik....dan kepada orang yg seharusnya bisa mendidik.... karena keikhlasan mampu menggetarkan dunia..

Adegan Sinetron yang Gak Masuk Akal #2

[Bataprak] - Oke genks, ini adalah kelanjutan dari postingan gue sebelumnya tentang adegan-adegan di sinetron yang gak masuk akal. buat yang masih penasaran yuk simak aja langsung...

Tidur tapi masih dandan
 Umumnya, ketika orang mau tidur pasti mengenakan sesuatu yang nyaman. Mengganti baju dengan piyama dan wajah yang bebas dari make up. Bagaimana dengan di sinetron?



Adegan di sinetron:
Tokoh utama tidur tetapi masih mengenakan make up penuh bahkan rambutnya juga ditata. Saat dia bangun merengangkan kedua tangan sambil menguap lebar.

Kenyataan:
Mengenakan make up saat tidur dapat menimbulkan iritasi pada kulit dan make up bisa menodai sarung bantal.

Amnesia atau hilang ingatan
Kebanyakan sinetron melibatkan adegan amnesia untuk menambah greget pada penontonnya.


Adegan di sinetron:
“Ini dimana? Aku siapa? kamu siapa? ADA APA DENGAN SAYA?!,” teriak tokoh utama saat terbangun tanpa ada sepenggal ingatan yang diingatnya.

Kenyataan:
Saat mengalami amnesia, pasien akan merasa kebingungan tapi tidak langsung teriak-teriak. Mereka mencoba meraba keadaan baru lah bertanya mengapa mereka bisa sampai di rumah sakit.

Kabur dari rumah sakit, selang infus dicabut
 Pasien yang dirawat di rumah sakit identik dengan tangan yang diberi infus untuk mengganti nutrisi makanan. Bagaimana dengan infus yang digunakan di sinetron?


Adegan di sinetron:
Tokoh utama siuman setelah mengalami kecelakaan atau pingsan. Dia melihat sekelilingnya dan sadar sedang ada di kamar rumah sakit. Ia lalu tersadar bahwa ia punya urusan yang lebih penting dari pada berbaring di rumah sakit.
“Aku harus pergi, dia menungguku,” tokoh utama langsung melepas selang infus dan kabur dari rumah sakit.

Kenyataan:
Jarum infus ditusuk di dalam pembulu darah vena jadi harus diberi plester supaya darah tidak terus mengalir.Lagi pula mana ada rumah sakit kini yang pengamanannya longgar sampai pasien kabur nggak ada yang nyadar?

Diracuni oleh musuh
Terkadang saking dendamnya tokoh antagonis akan kebahagian tokoh protagonis, ia rela menempuh segala cara untuk menghancurkan kebahagiaannya. Bahkan nggak segan-segan sampai meracuni mereka, lho! Bagaimana dengan adegan meracuni tokoh protagonis dalam sinetron Indonesia?


Adegan di sinetron
Tokoh protagonis: “sebentar ya aku mau ke belakang dulu”
Tokoh antagonis tersenyum palsu. Saat tokoh protagonis menghilang, tokoh antagonis mengeluarkan racun yang biasanya disimpan di dalam baju. Ia lalu menuangkan racun ke dalam minuman tokoh protagonis.
Tokoh protagonis: “maaf ya lama”
Tokoh antagonis: “iya, nggak apa-apa. Minum dulu minum”
Tokoh antagonis memperhatikan tokoh protagonis meminum minuman yang sudah diracunnya sampai habis.
Tokoh antagonis: (dalam hati) Sebentar lagi kau akan mati dan Mas Aryo akan jadi milikku selamanya! HAHAHAHAHA.

Kenyataan:
Yang namanya meracuni orang, pelaku biasanya bersikap natural seolah-olah bukan dia pelakunya. Contoh saja kasus Jessica Wongso yang meracuni Mirna, bahkan sudah sampai diringkus polisi wajahnya Jessica tetap nggak ada ekspresinya, toh?

APAAA?!!
Adegan sinetron yang nggak masuk akal lainnya adalah adegan dimana tokoh mendengar kabar mengejutkan.


Adegan di sinetron
Tokoh lain: “kamu tahu nggak? Mas Ario menikah dengan Melati!”
Tokoh utama: “APPPPAAA?!!!”
Jangan lupa kamera zoom in zoom out ke wajah tokoh utama diiringi dengan musik dramatis.

Kenyataan:
“Eh, Mas Ario nikah sama Melati”
“Serius lo?”

Kalau kaget mah dalam hati aja, ditunjukin ke depan teman justru kelihatan bawa perasaan alias bapernya.

Menguntit justru jadi romantis
Sinetron memang dikenal sebagai sarana orang untuk mewujudkan imajinasi percintaan terdalam mereka. Contohnya betapa romantisnya tokoh utama pria yang mengenal seluk beluk tokoh utama wanita.


Adegan di sinetron:
Tokoh utama pria: “saya sudah jatuh cinta sama kamu sejak pertama kali bertemu. Saya sampai rela setiap hari bangun pagi untuk bertemu kamu di jalan. Setiap pagi kamu mampir ke toko roti untuk beli roti cokelat kesukaan kamu, kan? Sudah rotinya cokelat tapi kamu masih minum cokelat panas. Setiap hari Selasa kamu pakai baju oranye, warna kesukaan kamu. Minggu lalu kamu pergi ke pernikahan sahabat kamu, Sheilla dan nggak sengaja menumpahkan minuman ke seorang pria. Pria itu saya”
Tokoh utama wanita: “kenapa kamu baru bilang sekarang? Selama ini…saya juga mencintai kamu”
Lalu keduanya hidup bahagia selamanya.

Kenyataannya:
Cowok: “Kemarin gue ngeliat lo jalan sama cowok di mini market abis Maghrib, siapa tuh?”
Cewek: “Idih, nguntit gue lo ya! Gue laporin sama Polisi lo nguntit gue lagi!
Hati-hati, kalau orang yang nggak suka kehidupan pribadinya diikuti, bisa-bisa dilaporkan ke pihak berwenang dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan.
Sinetron memang selalu menjadi favorit penonton Indonesia dengan kisah cinta yang dikemas sedemikian rupa hingga membuat penonton ketagihan. Masyarakat yang menontonnya pun tak pandang bulu, walau jelas beberapa sinetron dilabel 17+ masih saja banyak anak-anak yang dibiarkan menonton. Padahal, banyak adegan-adegan nggak masuk akal lainnya yang bisa saja mempengaruhi tumbuh kenang anak. Semoga ke depannya KPI dapat lebih tegas pada sinetron-sinetron yang cenderung tak mendidik dan menghadirkan tayangan-tayangan yang lebih berbobot.

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net