[Bataprak] - Untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan memang harus melalui usaha yang tekun. Ketekunan pasti diawali dengan tujuan dan keinginan. Tapi bagaimana jika yang selama ini kita perjuangkan, kita usahakan, dan kita inginkan tak dihiraukan orang.
Bahasan kali ini bukan tentang cinta sob. he~
Paragraf pertama sepertinya membahas tentang PHP atau bahasa simple nya "dikacangin" ya. Tetapi sekali lagi ini bukan tentang cinta dan sebagainya, ini tentang dunia pendidikan di negeri kita. Ya, Indonesia.
Loh kok bisa begitu?
Kayaknya bakal berat nih bahasannya. Tenang, kita mulai dari yang terlihat mudah dulu saja.
Seyogyanya pendidikan merupakan salah satu hal pokok manusia. Sebelum lahir ke dunia hingga ajal tiba, manusia sudah mengenal istilah "belajar", apapun itu. Dimulai dari dalam kandungan ibu, kita diajarkan untuk mendengar dan merasa apa yang ibu atau ayah bisikan dekat dengan perut ibu. Ketika lahir ke dunia, kita belajar merangkak, berguling, berbicara walau masih terbata-bata. Agak tumbuh besar, sudah bisa berjalan dengan perlahan, berlari, dan kadang terjatuh hingga kita menangis. Lalu kasih sayang ibu dan ayah selalu menenangkan kita.
Tidak cukup sampai disitu, Jenjang pendidikan dari mulai PAUD, TK, SD, SMP, SMA bahkan kuliah akan kita lewati. Makin banyak ilmu yang diperoleh, pertemanan makin luas, pengetahuan makin bertambah.
Dan "belajar" tidak akan pernah berhenti hingga kita mati.
Di negara kita sekolah merupakan hal yang wajib, seperti yang dikatakan pemerintah yang mewajibkan sekolah 9 tahun. itu dulu. Sekarang menjadi wajib 12 tahun. Cukup lama bukan?

Nah, bicara tentang biaya untuk sekolah, memang tidaklah sedikit, Mengingat begitu banyaknya tahun yang kita lewati untuk bersekolah. Semua itu tidak lepas dari perjuangan orang tua kita yang membanting tulang mencari sepeser uang untuk kita berpetualang ke negeri sebrang. (loh kok jadi begini)~
![]() |
Gambar hanya ilustrasi siswa yang bandel |
Kadang suka greget sendiri sama siswa-siswi yang demikian. Mereka tak pernah melihat perjuangan murid-murid diluar sana, lebih tepatnya di desa-desa terpencil. Tidak merata nya pembangunan di sektor pendidikan serta beberapa masih sangat kesusahan untuk mengenyam pendidikan yang layak. Sarana dan prasarana kurang memadai, Guru yang masih terbilang sedikit, perhatian pemerintah sangat minim. Entah peerintah setempat menggunakan anggaran pendidikan untuk apa, atau bahkan penyalahgunaan dana tersebut sudah dimulai dari pemerintah pusat. Entahlah, saya tidak ingin berspekulasi disini. Tapi yang jelas Perjuangan adik-adik di pelosok sana sangat patut diapresiasi.
Kita lihat dari perjuangan murid di Desa Sanghiang Tanjung (Lebak Banten)
Letak sekolah yang berada di sebrang desa dan dipisahkan oleh Sungai Ciberang, memaksa mereka harus melewati jembatan gantung yang sudah rusak. Bahkan situs ternama asal inggris, Daily Mail. Membandingkan perjuangan siswa desa sanghiang tanjung dengan aksi berbahaya film Indiana Jones.
Selanjutnya adalah perjuangan siswa untuk sekolah di Desa Cicaringin
Pada foto diatas, siswa SD ini tidak sedang melakukan kegiatan outbond. Melainkan perjuangan untuk bisa bersekolah. Tidak adanya jembatan yang menghubungkan antar desa membuat mereka harus menyebrangi sungai tersebut dengan melewati dan memegangi kawat baja. Padahal jika mereka terpeleset sedikit saja pasti akan terjatuh ke sungai yang mengalir deras. Kegiatan seperti ini mereka lakukan setiap hari untuk pergi ke sekolah. Namun mereka tetap bersemangat untuk menuntut ilmu.
Dan yang terakhir tapi bukan akhir, karena mungkin masih banyak perjuangan sekeras ini di penjuru Indonesia terletak di Kampung Batu Busuk (Sumatra Barat)
Siswa dari kampung batu basuk ini harus menempuh jarak kurang lebih 7 mil atau 11,2 KM untuk pergi ke sekolahnya di kota padang. Perjalanan pun tidak semudah yang dibayangkan. Mereka harus masuk keluar hutan, melewati jembatan yang telah rusak akibat hujan deras.

Setelah melihat kegigihan mereka yang sangat kuat, apakah kita yang kondisinya jauh lebih baik dari mereka masih bisa untuk malas dan bolos sekolah? Mari kita syukuri nikmat yang telah diberikan kepada kita dengan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya sebelum kenikmatan tersebut hilang.

thumb's up!
ReplyDelete