[Bataprak] - Untuk
mencapai suatu kehidupan yang mendekati kesempurnaan, pastinya dilalui dengan
berbagai macam kesalahan, mulai dari yang ringan hingga berat.

Namun
demikian, menurut salah seorang pakar psikolog anak terkemuka, dikatakan bahwa
reaksi memarahi anak saat anak membuat kesalahan, merupakan tindakan yang
kurang tepat karena bisa menimbulkan dampak psikologis bagi anak, baik secara
langsung ataupun tak langsung. Apa saja jenis dan macam dampak psikologis anak
yang sering dimarahi?
Jenis
dan Macam
Berikut
beberapa jenis dan macam dampak psikologis anak yang sering dimarahi
sebagaimana diolah dari berbagai sumber, yaitu:
Penurunan
kepercayaan diri.
Anak akan kehilangan rasa kepercayaan pada
diri sendiri. Hal ini bisa saja disebabkan timbul perasaan pada anak bahwa
penyebab anak dimarahi adalah melakukan kesalahan, semakin sering anak dimarahi
maka akan timbul opini anak bahwa hampir semua tindakan yang dilakukan adalah
kesalahan, sehingga anak akan kehilangan kepercayaan pada diri sendiri.
Depresi.
Deperesi
atau tekanan mental bisa saja terjadi pada anak yang sering dimarahi, sehingga
anak akan cenderung pemurung, jarang tertawa, kurang bahagia atau bahkan pada
beberapa anak akan cenderung pemarah dan gemar melakukan tindakan kekerasan,
baik secara fisik ataupun verbal.
Trauma.
Traumatik
bisa saja terjadi pada anak, apalagi jika kekerasan verbal yang terjadi
disertai dengan labelling atau pemberian julukan yang kasar atau tidak pantas
seperti anak nakal, anak bodoh dan sebagainya. Menurut salah seorang pakar
psikolog anak, dikatakan bahwa traumatik pada anak tidak hanya terjadi secara
fisik, tetapi juga mental, sehingga anak akan kehilangan inisiatif untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Demikianlah
beberapa jenis dan macam dampak psikologis anak yang sering dimarahi
orangtuanya. Akan lebih baik apabila orangtua cukup memberikan pengertian dan
pengarahan ketika anak melakukan kesalahan. Semoga bermanfaat.
(Sumber:
majalahonlinewanitaindonesia)
0 komentar:
Post a Comment